Gagal ke Semifinal Piala AFF, Pengamat Jangan Bully Pemain, Pelatih yang Harus Tanggung Jawab
Timnas Indonesia harus mengakui kegagalan mereka untuk lolos ke semifinal Piala AFF 2020 setelah kalah dalam pertandingan terakhir melawan Thailand. Meski hasil ini mengecewakan bagi para fans dan pengamat sepak bola, namun bukanlah hal yang seharusnya memicu bully terhadap para pemain.
Sebagai pengamat sepak bola, kita harusnya bisa melihat bahwa kegagalan adalah bagian dari permainan. Para pemain tidak selalu bisa memberikan performa terbaik setiap saat, dan mereka juga manusia yang bisa melakukan kesalahan. Oleh karena itu, menghujat atau membully para pemain tidak akan membantu mereka untuk bangkit dari kegagalan ini.
Sebagai gantinya, kita sebaiknya menyoroti peran pelatih dalam kekalahan ini. Pelatih adalah sosok yang bertanggung jawab atas strategi permainan, pemilihan pemain, serta motivasi tim. Jika tim gagal meraih kemenangan, maka seharusnya pelatih yang lebih dulu dituntut untuk bertanggung jawab.
Bukan berarti para pemain bebas dari kritik, namun kritik yang bersifat membangun dan konstruktif jauh lebih baik daripada bully yang hanya akan merusak mental para pemain. Mereka sudah cukup merasa kecewa atas kegagalan ini, dan mereka membutuhkan dukungan dari para penggemar dan pengamat untuk bangkit kembali.
Kita harus bisa memahami bahwa dalam dunia sepak bola, kekalahan adalah hal yang wajar terjadi. Yang penting adalah bagaimana kita bisa belajar dari kegagalan tersebut dan memperbaiki performa di masa mendatang. Jadi, mari dukung para pemain dan berikan kritik yang membangun kepada pelatih agar timnas Indonesia bisa bangkit dan meraih kesuksesan di masa depan.