Lima Anggota UNIFIL Terluka akibat Serangan Israel
Pada hari Rabu, lima anggota Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) mengalami luka akibat serangan yang dilakukan oleh pasukan Israel. Serangan tersebut terjadi di daerah perbatasan antara Lebanon dan Israel, tepatnya di dekat desa Adaisseh.
Menurut laporan resmi dari UNIFIL, serangan tersebut terjadi saat pasukan Israel melancarkan serangan terhadap pos pemeriksaan militer Lebanon. Lima anggota UNIFIL yang terluka dalam serangan tersebut berasal dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Kondisi lima anggota UNIFIL yang terluka dalam serangan tersebut dilaporkan stabil dan mereka sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit terdekat. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, telah mengutuk keras serangan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap pasukan perdamaian PBB.
Serangan ini menunjukkan eskalasi ketegangan antara Lebanon dan Israel yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Kedua negara itu secara resmi masih dalam keadaan perang sejak konflik yang terjadi pada tahun 1948.
UNIFIL telah berusaha keras untuk menjaga perdamaian di wilayah perbatasan antara Lebanon dan Israel sejak pertama kali dibentuk pada tahun 1978. Namun, seringkali pasukan perdamaian PBB menjadi sasaran serangan dari kedua belah pihak yang terlibat dalam konflik tersebut.
PBB telah meminta Israel untuk segera menghentikan serangan terhadap pasukan perdamaian PBB dan untuk menghormati mandat UNIFIL dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah perbatasan antara Lebanon dan Israel. Pihak Israel sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait serangan tersebut.
Kami berharap agar kedamaian dan stabilitas segera kembali terwujud di wilayah perbatasan antara Lebanon dan Israel. Semoga para anggota UNIFIL yang terluka dalam serangan tersebut dapat segera pulih dan kembali menjalankan tugas mereka dalam menjaga perdamaian di wilayah yang konflik ini.